Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.2
Oleh: Ari Ermawan
SDN Kembangan Utara 10
Saya Ari Ermawan, Calon Guru Penggerak Angkatan 10 dari DKI
Jakarta. Kali ini Saya akan melakukan refleksi kegiatan Saya pada modul 2.2.
Dalam merefleksikan pengalaman Saya, Saya menggunakan Model 4F (Fact, Feelings,
Findings dan Future) atau 4P (Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran dan
Penerapan):
1. FACT (Peristiwa)
2. FEELINGS (Perasaan)
Saya berpikir bahwa kesuksesan pembelajaran bukan hanya tentang
menyelesaikan suatu materi pembelajaran, namun bagaimana murid mampu memahami
pelajaran tersebut secara lebih mendalam dan bermakna bagi kehidupannya.
Pembelajaran yang efektif tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga
melibatkan pengembangan keterampilan sosial dan emosional. Ketika siswa mampu
mengaitkan materi pelajaran dengan pengalaman pribadi dan kehidupan sehari-hari
mereka, mereka akan lebih mudah menginternalisasi pengetahuan dan keterampilan
yang diajarkan. Dengan demikian, pembelajaran menjadi lebih relevan dan
bermanfaat bagi perkembangan mereka secara keseluruhan.
Pemahaman yang lebih mendalam tentang pembelajaran sosial dan emosional juga
mengajarkan saya pentingnya membangun hubungan yang positif antara guru dan
siswa. Hubungan yang baik antara guru dan siswa dapat meningkatkan motivasi
belajar dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Ketika siswa merasa
dihargai dan didukung oleh gurunya, mereka cenderung lebih bersemangat untuk
belajar dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan kelas. Selain itu, hubungan
yang kuat dengan siswa memungkinkan guru untuk lebih memahami kebutuhan
individu mereka, sehingga dapat memberikan pendekatan pembelajaran yang lebih
personal dan efektif.
Secara keseluruhan, mempelajari materi pembelajaran sosial dan emosional
telah membuka wawasan saya tentang pentingnya memahami siswa sebagai individu
yang unik dengan berbagai kebutuhan dan potensi. Saya menyadari bahwa peran
guru tidak hanya sebagai penyampai materi pelajaran, tetapi juga sebagai
pembimbing yang membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial dan emosional
yang penting bagi kehidupan mereka. Dengan demikian, saya berkomitmen untuk
terus mengembangkan diri dalam aspek ini, agar dapat memberikan pengalaman
belajar yang lebih bermakna dan holistik bagi siswa-siswa saya.
3. FINDINGS (Pembelajaran)
Pada akhirnya, pembelajaran yang dirancang dengan baik melibatkan sosial dan
emosional murid dan terkelola dengan baik akan melahirkan murid yang memiliki
Profil Pelajar Pancasila. Profil ini mencakup karakteristik siswa yang beriman
dan bertakwa, berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, gotong
royong, dan berkebinekaan global. Dengan pendekatan yang menempatkan siswa
sebagai pusat pembelajaran dan mengembangkan aspek sosial serta emosional
mereka, kita dapat membantu mereka menjadi individu yang tidak hanya cerdas
secara akademis, tetapi juga memiliki kepribadian yang kuat dan siap menghadapi
tantangan di masa depan.
4. FUTURE (Penerapan)
PSE diintegrasikan ke dalam semua aspek kegiatan sekolah,
baik di dalam maupun di luar kelas, melalui pengajaran aktif keterampilan
sosial dan emosional oleh guru dan penciptaan lingkungan belajar yang aman dan
mendukung. Monitoring dan evaluasi secara berkala dilakukan untuk menilai
efektivitas program melalui observasi kelas, penilaian siswa, serta feedback
dari guru, siswa, dan orang tua, dan hasil evaluasi digunakan untuk melakukan
perbaikan dan penyesuaian program. Pelibatan orang tua dan komunitas juga
menjadi bagian penting, dengan sekolah mengadakan workshop atau pertemuan untuk
memberikan pemahaman tentang pentingnya PSE dan bagaimana mereka bisa
mendukungnya di rumah, serta kerjasama dengan komunitas untuk memperkaya
program melalui berbagai kegiatan dan sumber daya tambahan.
Agar program PSE berjalan dengan baik, diperlukan kebijakan
sekolah yang mendukung seperti kebijakan anti-bullying dan kebijakan
kesejahteraan siswa yang memberikan kerangka kerja yang jelas bagi guru, staf,
dan siswa. Dengan rencana penerapan yang matang dan dukungan dari seluruh
komunitas sekolah, pembelajaran sosial emosional diharapkan dapat memberikan
dampak positif yang signifikan terhadap perkembangan siswa, tidak hanya secara
akademis tetapi juga dalam keterampilan sosial dan emosional yang penting untuk
kehidupan mereka di masa depan.
No comments:
Post a Comment