August 05, 2020

Rangkuman Modul Pedagogik (KOMUNIKASI EFEKTIF) Guru Kelas Atas

Rangkuman Kegiatan Pembelajaran 1 

Jenis-jenis komunikasi dalam pembelajaran sekolah SD

1.      Menjelaskan berbagai komunikasi yang efektif bagi peserta didik sekolah dasar kelas tinggi.

Guru sebagai tenaga profesional harus memiliki kemampuan keilmuan dan vokasional di bidang pendidikan dan mampu mengembangkannya melalui penelitian ilmiah. Bentuk penguasaan pada salah satu kompetensi yaitu: berkomunikasi dengan peserta didik secara efektif, empatik, dan santun. Hal ini akan terlihat pada:

a.    Penguasaan berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik, dan santun, baik secara lisan maupun tulisan;

b.    Proses  pembelajaran  menggunakan  komunikasi  secara  efektif,  empatik,  dan santun dengan peserta didik menggunakan bahasa yang khas secara klasikal.

Langkah-langkahnya adalah:

a.    Penyiapan kondisi psikis peserta didik;

b.    Memberikan  pertanyaan  atau  tugas  sebagai  undangan  kepada  peserta  didik untuk merespon;

c.    Santun dan empatik menyikapi respon peserta didik;

d.    Reaksi guru terhadap respon peserta didik, dan seterusnya.

 

Ada tiga pandangan terhadap komunikasi, yaitu:

a.    Komunikasi  sebagai  proses;  penyampaian  pesan  dari  penyampai  pesan kepada penerima pesan dengan tujuan tertentu.

b.    Komunikasi  sebagai  interaksi;  menyetarakan  komunikasi  dengan  suatu proses sebab-akibat yang arahnya bergantian.

c.    Komunikasi sebagai transaksi; proses memahami dan berbagi makna.

 

 

 

 

 

 

Unsur-unsur dalam Proses Komunikasi

Penegasan tentang unsur-unsur dalam proses komunikasi itu adalah sebagai berikut :

a.       Sender: Komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang.

b.      Encoding: Penyandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang.

c.       Message:  Pesan  yang  merupakan  seperangkat  lambang  bermakna  yang disampaikan oleh komunikator

d.      Media: Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator ke pada komunikan.

e.       Decoding :  Proses  komunikan  menetapkan  makna  pada  lambang  yang disampaikan oleh komunikator kepadanya

f.        Receiver : Komunikan yang menerima pesan dari komunikator.

g.      Response: Tanggapan,    seperangkat    reaksi    pada    komunikan    setelah menerima pesan.

h.      Feedback: Umpan balik, yakni tanggapan komunikan yang tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator.

i.        Noise:  Gangguan  tak  terencana  yang  terjadi  dalam  proses  komunikasi sebagai  akibat  diterimanya  pesan  lain  oleh  komunikan  yang  berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.

 

2.      Mengidentifikasi berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik dan santun, baik secara lisan maupun tulisan bagi peserta didik sekolah dasar kelas tinggi dengan tepat. 

Komunikasi berdasarkan bentuknya, dibagi menjadi tiga yakni:

a.       Komunikasi Antar-Personal

Komunikasi  ini  lebih  dikenal  dengan  Interpersonal:  komunikasi  yang terjadi antarkomunikator dengan komunikan secara langsung dengan cara berhadapan muka atau tidak.

b.      Komunikasi Kelompok

Yakni komunikasi yang terjadi antara seseorang dan kelompok tertentu.

c.       Komunikasi Massa;

Komunikasi yang menggunakan media sebagai alat atau sarana bantu, biasanya  menggunakan  media  elektronik  seperti:  televisi,  radio,  surat kabar, majalah dan lain-lain.

 

Berkaitan  dengan  bentuk  komunikasi  terdapat  jenis-jenis  komunikasi  dan dapat digolongkan menjadi 5 kategori jenis komunikasi antara lain yaitu;

a.    Komunikasi lisan dan tertulis;

Dasar dari penggolongan komunikasi lisan dan tertulis ini adalah bentuk pesan yang disampaikan, pada komunikasi antarpribadi komunikasi jenis ini yang paling banyak dilakukan.

b.    Komunikasi verbal dan nonverbal;

Jenis   komunikasi   ini   berlaku   apabila   dua   orang   berinteraksi,   maka informasi mengenai perasaan dan gagasan-gagasan yang timbul akan dikomunikasikan.  Informasi mengenai  perasaan seseorang  dikemukakan secara lisan melalui apa yang dikatakan dan bagaimana mengatakannya, arti dan kata atau kalimat diperjelas melalui intonasi bicara, komunikasi dapat dilihat dari perasaan seseorang ketika berinteraksi dengan menggunakan bahasa isyarat nonverbal atau melalui bahasa tubuh yaitu: ekspresi, gerakan, isyarat, dan posisi badan.

c.    Komunikasi ke bawah, ke atas, dan ke samping;

Penggolongan komunikasi linear ini didasarkan pada arah aliran pesan- pesan informasi dalam suatu organisasi. Dalam komunikasi ini pada umumnya bersifat formal, menggunkan tata cara dan aturan, sebagaimana dilakukan antara karyawan dan pimpinan organisasi. Pemimpin dalam komunikasinya menggunakan instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk, penjelas-penjelas kepada bawahan dan karyawannya.Sebaliknya karyawan dan juga bawahan dalam berkomunikasi dengan pimpinannya ketika memberi laporan-laporan, pengaduan-pengaduan dan lain-lain tidak menghilangkan derajatnya sebagai bawahan.Sedangkan ke samping, antara karyawan dengan karyawan komunikasi bisa berlangsung secara formal dan nonformal.

d.    Komunikasi Formal dan Informal;

Komunikasi dalam organisasi juga dapat digolongkan menjadi formal dan informal, dasar penggolongan ini adalah gaya, tata krama dan pola aliran informasi di dalam oraganisasi. Proses komunikasi formal terjadi ketika informasi dikirim kemudian ditransfer melalui pola hirarki kewenangan organisasi yang sudah diterapkan dalam struktur organisasi.  Sedangkan informal, antara para karyawan terjadi komunikasi yang tidak terbatas dan bebas.

e.    Komunikasi satu arah dan dua arah

Jenis komunikasi ini berbeda dalam hal ada tidaknya kesempatan bagi komunikan untuk memberi reaksi maupun respon dan tanggapan terhadap pesan-pesan dan informasi yang dikirim komunikator.

f.     Selain jenis dan bentuk komunikasi yang telah disebutkan di atas kita juga akan mendapatkan model komunikasi intrapersonal dan interpersonal.

 

Dalam proses memahami komunikasi dapat dibagi menjadi dua bagian model, yaitu:

a.       Intrapersonal Communication Skill (kemampuan komunikasi dengan diri sendiri)

b.      Interpersonal Communication Skill (kemampuan komunikasi dengan pihak lain)

 

 

Rangkuman Kegiatan Pembelajaran 2 

Memilih Strategi Komunikasi Yang Efektif Dalam Pembelajaran Sekolah Dasar

 

1.      Menentukan strategi komunikasi yang efektif, empatik, dan santun, baik secara lisan maupun tulisan bagi peserta didik sekolah dasar kelas tinggi.

Kemampuan berkomunikasi pendidik sangat membantu menentukan keberhasilan  pencapaian  tujuan  pembelajaran.  Kemampuan  berkomunikasi pendidik termasuk bagian dari keterampilan dasar mengajar  yang harus dimiliki oleh pendidik agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien, dan profesional. Penerapan komunikasi verbal dan nonverbal hampir keseluruhan terdapat di dalam praktik keterampilan dasar mengajar yaitu pada:

a.       Strategi Keterampilan menjelaskan: adalah suatu keterampilan menyajikan bahan belajar yang diorganisasikan secara sistematis sebagai suatu kesatuan yang berarti, sehingga mudah dipahami para peserta didik.

b.      Strategi Keterampilan Bertanya:  suatu unsur yang selalu ada dalam proses komunikasi, termasuk dalam komunikasi pembelajaran. Keterampilan bertanya merupakan   ucapan   atau   pertanyaan   yang   dilontarkan   pendidik   sebagai stimulus untuk memunculkan atau menumbuhkan jawaban (respon) dari peserta didik. Peserta didik kelas tinggi biasanya sudah mulai aktif   untuk menjawab    pertanyaan-pertanyaan    dari    pendidik    yang    diajukan    secara langsung. 

c.       Strategi Keterampilan Menggunakan Variasi Stimulus: merupakan keterampilan pendidik dalam menggunakan bermacam kemampuan dalam mengajar untuk memberikan rangsangan kepada peserta didik agar suasana pembelajaran selalu menarik, sehingga peserta didik bergairah dan antusias dalam  menerima  pembelajaran  dan  aktivitas  belajar  mengajar  dapat berlangsung secara efektif.

d.      Strategi     Keterampilan     Memberi     Penguatan     atau     Reinvorcement: merupakan tindakan atau respon terhadap suatu bentuk perilaku yang dapat mendorong munculnya peningkatan kualitas tingkah laku tersebut.

e.       Strategi Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran: usaha guru untuk mengkomunikasikan dan mengkondisikan mental peserta didik agar siap dalam menerima pelajaran dan keterampilan guru dalam mengakhiri kegiatan inti pelajaran.

f.        Strategi   Keterampilan   Mengajar   Kelompok   dan   Perseorangan: kemampuan pendidik   melayani kegiatan peserta didik dalam belajar secara berkelompok. Sedang dalam pengajaran perseorangan adalah kemampuan pendidik menentukan tujuan, bahan ajar, prosedur, dan waktu yang digunakan dalam pengajaran dengan memperhatikan perbedaan-perbedaan tiap peserta didik.

g.      Startegi    Keterampilan    Mengelola    Kelas:        kemampuan    guru    dalam mewujudkan dan mempertahankan suasana belajar mengajar yang optimal.

h.      Strategi Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil: suatu proses belajar yang dilakukan dalam kerja sama kelompok bertujuan memecahkan suatu permasalahan. Untuk itu pendidik memiliki peran sangat penting sebagai pembimbing dalam setiap proses diskusi yang berlangsung

 

2.      Memilih strategi komunikasi yang efektif, empatik, dan santun, baik secara lisan maupun tulisan bagi peserta didik sekolah dasar kelas tinggi. 

Seorang  pendidik,  saat  memilih  strategi  komunikasi  yang  efektif  dalam pembelajaran harus memperhatikan:

a.     Sasaran komunikasi;

Sebelum melakukan komunikasi, kita perlu mempelajari siapa saja yang akan menjadi sasaran komunikasi tersebut. Sudah tentu ini tergantung pada tujuan komunikasi, apakah agar komunikan hanya sekedar mengetahui ataukah agar komunikan melakukan tindakan tertentu. Apapun tujuan, metode, dan banyaknya sasaran, pada diri komunikan perlu diperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:

1)      Faktor kerangka referensi

Kerangka referensi seseorang terbentuk dalam dirinya sebagai hasil dari panduan  pengalaman,  pendidikan,  cita-cita,  gaya  hidup,  norma  hidup, status sosial, ideologi, dan lain-lain.

2)      Faktor situasi dan kondisi

Yang dimaksud situasi disini adalah situasi komunikasi pada saat komunikan akan menerima pesan yang kita sampaikan. Situasi yang bisa menghambat komunikasi harus bisa diantisipasi sebelumnya. Sedangkan yang dimaksud kondisi adalah keadaan fisik dan psikis komunikan pada saat ia sedang menerima pesan komunikasi. Komunikasi kita tidak akan efektif jika komunikan sedang marah, sedih, bingung, sakit, atau lapar.

b.     Media komunikasi

Media komunikasi sangat banyak jumlahnya, mulai dari yang tradisional sampai dengan modern. Untuk mencapai sasaran komunikasi, kita bisa memilih salah satu atau menggabungkan beberapa media, tergantung pada tujuan yang akan dicapai, pesan yang akan disampaikan, dan teknik yang akan digunakan. Mana yang terbaik dari sekian banyak media komunikasi tidak dapat ditegaskan dengan pasti, sebab masing-masing pasti memiliki kelebihan dan kekurangan.

c.     Tujuan pesan komunikasi

Pesan komunikasi memiliki tujuan tertentu. Ini menentukan teknik yang akan diambil.

d.     Peranan komunikator dalam komunikasi

Ada faktor yang penting dalam diri komunikator bila ia melakukan komunikasi, yaitu daya tarik sumber dan kredibilitas sumber.

1)   Daya Tarik Sumber

Seorang komunikator akan berhasil dalam komunikasi (mampu mengubah sikap, opini, dan perilaku komunikan) melalui mekanisme daya tarik, yakni ketika pihak komunikan merasa bahwa komunikator ikut serta dengannya. Dengan kata lain, komunikan merasa memiliki kesamaan dengan komunikator sehingga komunikan bersedia taat pada isi pesan yang disampaikan komunikator.

2)   Kredibilitas Sumber

Faktor kedua yang bisa menyebabkan komunikasi berhasil adalah kepercayaan komunikan pada komunikator. Kepercayaan ini banyak bersangkutan dengan profesi keahlian yang dimiliki seorang komunikator (Onong Uchyana Effendy, 2006).

Berdasarkan kedua faktor tersebut seorang komunikator dalam menghadapi komunikan, haruslah bersikap empatik, yaitu kemampuan seseorang untuk memproyeksikan dirinya kepada peranan orang lain. Dengan kata lain, dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain. Seorang komunikator harus bersikap empatik ketika ia berkomunikasi dengan komunikan yang sedang sibuk, marah, bingung, sedih, sakit, kecewa, dan sebagainya.

 

 

Rangkuman Kegiatan Pembelajaran 3

Penerapan Strategi Komunikasi Yang Efektif 

 

1.      Mengidentifikasi kondisi psikologis dalam interaksi pembelajaran dengan bahasa yang khas secara efektif, empati, dan santun di kelas awal. 

Seorang pendidik di SD diharapkan mampu menanggapi semua pertanyaan ataupun pendapat dengan menggunakan cara berkomunikasi  yang efektif  kepada peserta didiknya, yaitu peserta didik SD di kelas tinggi. Perlu diketahui mereka tergolong awal usia remaja, sehingga ketika melakukan tanggapan itu, guru harus memperhitungkan usia dan perkembang baik psikis maupun psikologi mereka.

 

2.      Mengidentifikasi pertanyaan dan pendapat peserta didik dalam proses komunikasi di sekolah dasar. 

Guru diharapkan dapat membuat pertanyaan atau tugas kepada peserta  didiknya  sebagai  salah  satu  usaha  untuk  mendapatkan  respon  selama proses interaksi pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini guru diharapkan dapat menggunakan bahasa yang khas untuk anak usia SD secara efektif, empati, dan santun. Dalam hal ini guru juga dapat memilih diksi atau pilihan kata, bila perlu disertai penggunaan bahasa nonverbal yang akan lebih efektif bila dibandingkan dengan hanya dengan penggunaan bahasa verbal.

 

3.      Menerapkan berbagai contoh bentuk pertanyaan atau tugas dalam interaksi pembelajaran dengan bahasa yang khas secara efektif, empati, dan santun. 

Contoh  pertanyaan dalam interaksi pembelajaran di kelas:

a.         Mengapa perubahan wujud benda dapat terjadi? Saya persilakan kalian untuk memberikan pendapatnya masing-masing.

b.         Dapatkah cahaya dibelokkan? Ayo, silakan menjawab. Salah tidak apa-apa, kita semua sedang belajar.

 

4.      Melakukankan respon terhadap pendapat atau pertanyaan yang muncul dari peserta didik dalam interaksi pembelajaran dengan bahasa yang khas secara efektif, empati, dan santun.

Guru harus cepat merespon pendapat atau pertanyaan yang dilontarkan oleh peserta didiknya dengan tanpa membedakan setiap individu. Untuk itu guru harus dapat memahami perbedaan dan kemampuan setiap individu dari peserta didiknya sehingga   dapat   memberikan   respon   secara   tepat.   

 

5.      Memberikan tanggapan terhadap respon dari peserta didik dalam interaksi pembelajaran dengan bahasa yang khas secara efektif, empati, dan santun. 

Beberapa komponen yang perlu diperhatikan bila seorang pendidik menerapkan strategi komunikasi dalam pembelajaran yang efektif, yaitu:

c.         Penggunaan terminologi yang tepat;

Penggunaan terminologi yang tepat akan mencegah peserta didik dari kebingungan, keragu-raguan, dan kerancuan pada pemahamannya. Pendidik yang   efektif   berkomunikasi   akan   menggunakan   terminologi   yang   tepat. Pendidik sebaiknya mengurangi atau menghindari penggunaan kata-kata: barangkali, bisa saja, mungkin, kadang-kadang, atau kata-kata sejenis yang juga akan menimbulkan keraguan siswa, ketidakpastian, bahkan sebagai efek negatif lainnya siswa dapat menganggap pendidik tidak siap, kurang paham dengan apa yang sedang dibicarakannya, atau gugup.

d.         Presentasi yang berkesinambungan dan runtut;

Presentasi  yang  berkesinambungan  dan  runtut  itu  merupakan  salah  satu aspek  penting  dalam  kejelasan  komunikasi  pendidik  yang  efektif.  Cirinya adalah, presentasi fokus pada hal-hal yang akan dibicarakan. Untuk proses keruntunan tersebut pendekatan tematik sangat bermanfaat, sehingga perpindahan kompetensi yang harus dicapai tidak akan memberatkan bagi mereka karena semua dilakukan secara holistik atau menyeluruh. Menyeluruh yang dimaksud adalah tidak hanya kompetensi kognitif saja yang diberikan tetapi juga melibatkan kompetensi afektif dan kompetensi psikomotor

e.         Sinyal transisi atau perpindahan topik bahasan;

Sinyal transisi memungkinkan peserta didik mengetahui kapan suatu bahasan atau  topik  berakhir  dan  dilanjutkan dengan  bahasan atau  topik baru.  Tidak semua peserta didik dengan mudah dapat menyadari bagian-bagian bahasan pembelajaran. Jadi, alangkah baiknya jika kita beranjak dari satu bahasan ke bahasan lainnya mereka kita beri sinyal. Bila kita menggunakan pendekatan tematik maka sinyal transisi ini tidak akan begitu terasa oleh peserta didik, apalagi semua itu disatukan dalam subtema dan proses pembelajaran yang bersatu dan terdiri atas beberapa kompetensi dari beberapa mata pelajaran.

f.          Tekanan pada bagian-bagian penting pembelajaran;

Selain melalui kata-kata, guru juga dapat menambah kekuatan penekanan dengan mengkombinasikannya dengan isyarat-isyarat nonverbal misalnya dengan jari yang diacung-acungkan, menulis ulang di papan tulis lalu menggarisbawahinya, atau menyebutnya secara berulang-ulang dan jelas.

g.         Kesesuaian   antara   tingkah   laku   komunikasi   verbal   dengan   tingkah   laku komunikasi nonverbal;

Pendidik yang melakukan komunikasi efektif dengan peserta didiknya mempunyai kesesuaian antara komunikasi verbal dengan komunikasi nonverbalnya. Apapun yang diucapkan oleh pendidik harus diikuti dengan kesesuaian sinyal-sinyal komunikasi nonverbal seperti mimik, gerak tangan, bahasa tubuh, ekspresi wajah, kontak mata, dll. Bahkan penggunaan ruang seperti bergerak mendekati atau menjauhi peserta didik.Dengan demikian peserta didik diharapkan dapat menangkap keinginan dan harapan pendidik kepada peserta didiknya.

Selain penggunaan nonverbal di sini guru juga dapat memberikan motivasi secara ekstrinsik seperti pujian atau hadiah (reward) atau hukuman berupa teguran  bila  peserta  didiknya  melakukan  hal-hal  yang  tidak  sesuai  dengan tujuan (punishment) Misalnya: melakukan teguran bila salah seorang individu mengganggu temannya ketika proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat dilakukan secara verbal maupun nonverbal ataupun menggunakan keduanya secara bersamaan, seperti mendesis /sssttt/ sambil meletakkan jari telunjuk di bibir atau dengan melambaikan tangan ke kanan dan kiri untuk mengatakan jangan atau tidak boleh.

Dalam  komunikasi  yang  efektif,  terdapat  lima  hal  yang  perlu  diperhatikan  oleh seorang pendidik saat menerapkan strategi komunikasi dalam pembelajaran, yaitu:

a.       Respect, sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan. Jika kita harus mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaan seseorang. Pahami bahwa seorang pendidik harus bisa menghargai setiap peserta didik yang dihadapinya. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam berkomunikasi dengan orang lain. Ingatlah bahwa pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita bahkan harus mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaan seseorang.

b.      Emphaty, Empati merupakan pengaruh dan interaksi diantara kepribadian- kepribadian.  Empati  atau  einfulung  berarti  ‘merasakan  ke  dalam.  Empati berasal dari kata Yunani pathos berarti mendalam dan kuat yang mendekati penderitaan, dan kemudian diberi awalan “in menjadi simpati. Perbedaannya bila simpati berarti merasakan bersama dan mungkin mengarah pada sentimentalitas, maka empati mengacu pada keadaan identifikasi kepribadian yang lebih mendalam kepada seseorang. Seseorang yang berempati sesaat melupakan atau kehilangan identitas dirinya sendiri. Dalam proses empati yang mendalam dan misterius inilah berlangsung proses pengertian, pengaruh, dan bentuk hubungan antarpribadi.

c.       Audible, Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual yang akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik. Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan. Jadi, audible berarti dapat didengarkan atau dimengerti  dengan  baik,  berarti  pesan  yang  kita  sampaikan  bisa  diterima dengan baik oleh penerima pesan.

d.      Clarity, kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi.

Dalam  berkomunikasi  kita  perlu  mengembangkan  sikap  terbuka  (tidak  ada yang ditutupi atau disembunyikan), sehingga dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima pesan. Karena tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya akan menurunkan semangat dan antusiasme peserta didik dalam proses belajar mengajar.

e.       Humble,  dengan  menghargai  orang  lain,  mau  mendengar,  menerima  kritik, tidak sombong, dan tidak memandang rendah orang lain, sikap yang mau melayani,  berani  mengakui  kesalahan,  rela  memaafkan  lemah  lembut  dan penuh pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar

Respon Terhadap Peserta Didik:

a.       Berikan kesan bahwa Anda antusias berbicara dengan mereka;

b.      Ajukan pertanyaan tentang minat mereka;

c.       Beradaptasi dengan bahasa tubuh dan perasaan mereka;

d.      Tunjukkan  rasa  persetujuan:  Katakan  kepada  mereka  apa  yang  Anda

e.       kagumi tentang mereka dan mengapa;

f.        Dengarkan dengan penuh perhatian semua yang mereka katakan;

g.      Beri mereka kontak mata yang lama;

h.      Ungkapkan diri Anda sebanyak mungkin;

i.        Berikan kesan bahwa Anda berdua berada di tim yang sama;

j.        Berikan mereka senyuman terbaik Anda;

k.      Menawarkan saran yang bermanfaat;

l.        Beri mereka motivasi;

m.    Tampil dengan tingkat energi yang sedikit lebih tinggi dibanding orang lain;

n.      Sebut nama mereka dengan cara yang menyenangkan telinga mereka;

o.      Tawarkan untuk menjalani hubungan selangkah lebih maju;

 


1 comment:

Anonymous said...

Terima kasih, pak.... Sangat bermanfaat....
-ARR-

Komentar Terkini