Rangkuman Modul Profesional
(KAJIAN MATERI IPS SEKOLAH DASAR)
Rangkuman
Kegiatan Pembelajaran 1 Konsep dasar IPS
1.
Memahami pengertian
Ilmu Pengetahuan Sosial;
Menurut Muhammad Numan (2001), pendidikan IPS adalah suatu penyederhanaan dari disiplin ilmu-ilmu
sosial, idiologi
negara
dan
disiplin ilmu
lainnya serta
masalah-masalah sosial terkait yang diorganisasikan dan disajikan secara
ilmiah
dan psikologis untuk tujuan pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah.
Di sekolah, IPS merupakan mata pelajaran yang mempelajari kehidupan
sosial yang
didasarkan pada bahan kajian goegrafi, ekonomi, sejarah,
antropologi, sosiologi dan
tata negara dengan
menampilkan
permasalahan sehari-hari
masyarakat. Ilmu Pengetahuan
Sosial merupakan mata pelajaran yang memadukan konsep-konsep dasar dari berbagai ilmu sosial yang disusun melalui pendekatan pendidikan dan psikologis serta kelayakan dan kebermaknaannya bagi peserta didik dan
kehidupannya.
2.
Memahami tujuan Ilmu
Pengetahuan Sosial;
Tujuan utama pembelajaran
IPS adalah
untuk mengembangkan
potensi
peserta
didik agar peka terhadap
masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap
perbaikan segala ketimpangan yang terjadi dan terampil
mengatasi
setiap masalah yang terjadi
sehari-hari baik yang
menimpa
dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat.
Tujuan pembelajaran IPS dapat dikelompokkan
ke
dalam tiga kategori, yaitu
pengembangan kemampuan intelektual siswa, pengembangan kemampuan dan rasa tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dan bangsa serta pengembangan diri siswa sebagai pribadi.
Berdasarkan
pendapat di atas, ada tiga aspek
yang harus dituju dalam pengembangan pendidikan IPS, yaitu aspek intelektual, kehidupan sosial, dan kehidupan individual.
Pendapat lain mengatakan bahwa tujuan mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial ialah
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial
yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan
yang terjadi,
dan terampil
mengatasi setiap
masalah yang
terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat.
Tujuan tersebut dapat dicapai manakala program-program pelajaran IPS di sekolah
diorganisasikan secara baik.
Dari rumusan tujuan tersebut dapat
dirinci sebagai
berikut:
a. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah
dan
kebudayaan masyarakat.
b. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah
sosial.
c. Mampu menggunakan
model-model dan
proses berpikir
serta membuat keputusan
untuk menyelesaikan
isu dan masalah yang berkembang
di masyarakat.
d. Menaruh perhatian
terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu
membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat.
e. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri
sendiri
agar survive yang
kemudian
bertanggung
jawab
membangun masyarakat.
Pembelajaran IPS
juga
diarahkan agar peserta
didik memiliki kemampuan untuk:
a. Menghayati dan mengakui nilai-nilai
Pancasila
b.
Mengakui dan menghormati harkat manusia
c. Menghayati dan mengakui nilai/ajaran agamanya
d.
Memupuk sikap toleran,
arif,
peduli, saling mengharagai
e.
Menghormati perbedaan dan mengembangkan
kebersamaan
f. Bersikap positif kepada
bangsa dan
negara serta kemauan untuk membelanya
g.
Menghormati milik orang lain dan milik negara
h. Terbuka terhadap perubahan atas dasar nilai dan norma yang dimilikinya
i.
Menghayati dan mematuhi norma-norma
dalam masyarakat
j. Menyadari sebagai makhluk sosial ciptaan Allah
3.
Menjelaskan fungsi
Ilmu Pengetahuan Sosial;
Fungsi ilmu pengetahuan sosial diberikan di sekolah dasar adalah agar anak-anak memiliki hal-hal sebagai berikut:
a. agar
peserta didik dapat mensistematisasikan bahan, informasi dan atau
kemampuan yang telah dimiliki tentang manusia dan lingkungannya menjadi lebih bermakna;
b. agar peserta didik dapat lebih peka dan tanggap terhadap berbagai masalah
sosial secara rasional dan bertanggung jawab agar peserta didik dapat mempertinggi rasa toleransi dan persaudaraan di lingkungan sendiri dan antar manusia.
4.
Mengidentifikasi
karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial;
Karateristik mata
pelajaran IPS antara
lain sebagai berikut.
a. Ilmu
Pengetahuan Sosial
merupakan
gabungan dari unsur-unsur geografi,
sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga
bidang humaniora, pendidikan dan agama
(Numan Soemantri, 2001).
b. Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur keilmuan
geografi, sejarah,
ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas sedemikian rupa
sehingga menjadi pokok bahasan atau
topik (tema) tertentu.
c.
Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai
masalah sosial yang
dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner.
d. Kompetensi Dasar dapat menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan
masyarakat dengan
prinsip
sebab
akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan
masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan,
keadilan dan jaminan keamanan.
e.
Kompetensi Dasar IPS menggunakan
tiga dimensi
dalam mengkaji dan memahami
fenomena
sosial serta
kehidupan
manusia
secara
keseluruhan.
Karakteristik IPS juga terletak
pada pengembangan
materinya yang menggunakan pendekatan Expanding Community Approach (ECA) yakni mulai dari lingkungan
masyarakat yang sangat sempit/terdekat
(kontekstual)
menuju pada lingkungan masyarakat yang lebih luas.
5.
Menentukan sumber dan
bahan materi Ilmu Pengetahuan Sosial.
Ada 5 macam sumber materi IPS
antara
lain:
a. Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari
keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas seperti negara
dan dunia dengan berbagai permasalahannya.
b. Kegiatan manusia misalnya:
mata pencaharian, pendidikan, keagamaan,
produksi, komunikasi,
transportasi.
c.
Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi
yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh.
d.
Kehidupan masa
lampau, perkembangan kehidupan manusia,
sejarah
yang
dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh-
tokoh dan kejadian-kejadian besar.
e. Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian,
permainan,
dan keluarga.
Ada juga yang membagi sumber
dan bahan materi IPS sebagai berikut:
a. Lingkungan sosial
:
lingkungan
sosial ekonomi,
lingkungan sosial politik, keamanan dan ketertiban.
b.
Lingkungan alam : tanah, air, udara yang ada diatasnya, segala jenis kekayaan
alam.
c. Lingkungan masyarakat dan
budaya: berupa
ide, tindakan, pengetahuan,
kesenian,
adat istiadat, suku, bahasa.
d. Nara sumber : tokoh masyarakat,
peserta didik,
pejabat pemerintah,
pegawai.
Keempat sumber bahan IPS tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Geografi
b. Ekonomi
c. Sosiologi
d.
Sejarah
e. Antropologi
f.
Politik
g. Psikologi
6. Mengembangkan nilai-nilai utama pendidikan karakter dalam
pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Kompetensi dan pengembangan nilai dalam pembelajaran IPS antara
lain
adalah (a) Kompetensi Multikultural,
(b)
Kompetensi Sosial (Sri,
2013:192), dan (c) penguatan pendidikan karakter
dalam pembelajaran IPS. Program Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan tahun 2016 adalah Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di kelas (dalam pembelajaran), di sekolah dan di
masyarakat. Penguatan Pendidikan Karakter ini mengusung lima nilai utama yakni:
(1) religius, (2) nasionalis, (3)
mandiri,
(4) gotong royong, dan
(5) integritas.
Rangkuman
Kegiatan Pembelajaran 2 Kajian materi IPS kelas tinggi
1.
Mengidentifikasi
pengaruh Kerajaan Hindu-Budha dan Islam pada kehidupan masyarakat Indonesia;
Di Indonesia
sebelum pengaruh Hindu-Budha masuk, disebut dengan masa
prasejarah atau praaksara karena belum mengenal tulisan
atau belum ditemukan bukti/sumber
sejarah
yang berupa
tulisan.
Beberapa kerajaan
Hindu-Budha di Indonesia diantaranya: (1)
Kerajaan Kutai, (2) Kerajaan Tarumanegara, (3)
Kerajaan Sriwijaya, (4) Kerajaan Mataram Lama, (5)
Kerajaan Medang Kamulan, (6) Kerajaan Kediri, (7) Kerajaan Singasari, (8) Kerajaan
Majapahit.
Sedangkan untuk Kerajaan/Kesultanan Islam di Indonesia antara lain: (1)
Kesultanan Samudera Pasai, (2) Kesultanan
Ternate, (3)
Kerajaan Demak, (4)
Kesultanan Aceh
Darussalam,
(5) Kesultanan Banjar,
(6) Kesultanan Banten.
2.
Menjelaskan pengaruh
penjajahan di Indonesia;
Posisi geografis Indonesia yang strategis dan kekayaan alamnya merupakan salah satu faktor yang menarik bangsa asing untuk berdagang dengan bangsa Indonesia.
Namun kemudian bangsa
asing berusaha untuk menguasai
perdagangan dengan
memonopoli perdagangan hingga
munculah kolonialisme
di Indonesia.
Negara yang melakukan
penjajahan di Indonesia yakni (1) Penjajahan Portugis (1511-1526), (2) Penjajahan Spanyol, (3) Penjajahan Inggris (1811-1861), (4) Penjajahan Belanda, dan
(5) Pendudukan Jepang.
Perlawanan terhadap penjajahan Portugis dilakukan di berbagai daerah
dalam memperjuangkan kemerdekaan yang melahirkan pahlawan nasional, diantaranya adalah Pati Unus
dari
Demak, Fatahillah dari Demak, Sultan
Baabulloh, Sultan
Hairun dari Kerajaan Ternate, Sultan Iskandar Muda
dari Aceh dan sebagainya.
Perlawanan terhadap
penjajahan Spanyol dilakukan di berbagai daerah diantaranya dilakukan oleh masyarakat Minahasa.
Perlawanan terhadap penjajahan Inggris dilakukan di berbagai daerah
dalam memperjuangkan kemerdekaan yang melahirkan pahlawan nasional, diantaranya Sultan Mansyur, Sultan Sulaiman (Bengkulu), dan sebagainya.
Perlawanan terhadap penjajahan Belanda dilakukan di berbagai daerah dalam
memperjuangkan kemerdekaan yang melahirkan pahlawan nasional, diantaranya Tuanku Imam Bonjol (Sumbar), Cut Nyak Dien (Aceh), Teuku Umar (Aceh), Sultan
Hasanuddin (Makasar), Pattimura (Ambon), Pangeran Diponegoro (Yogyakarta),
sultan Agung (Yogyakarta), Pangeran Antasari (Kalsel), Sisingamangaraja XII (Sumut), I Gusti Ketut Jelantik (Bali), R.A. Kartini (Jepara), Dewi
Sartika (Bandung), ,
Sultan Ageng Tirtayasa
(Banten), dan masih banyak lagi. Silahkan ditambahkan
dengan pahlawan yang ada di daerah masing-masing. Baik pahlawan lokal maupun nasional.
Perlawanan terhadap penjajahan Jepang dilakukan di berbagai daerah dalam
memperjuangkan kemerdekaan yang melahirkan pahlawan nasional, diantaranya adalah Ki Hajar Dewantara, Soekarno, Mohammad Hatta,
KH. Mas Mansyur, Amir
Syarifudin, Sutan Syahrir, Sukarni,
Ahmad Subarjo, Supriyadi dan sebagainya.
3.
Menjelaskan peristiwa
Proklamasi Kemerdekaan dan upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Pendudukan Jepang di
Indonesia berakhir setelah Jepang kalah
dari tentara sekutu di Perang
Dunia II. Dua kota di Jepang yaitu Hiroshima 6 Agustus 1945)
dan Nagasaki (9 Agustus 1945) dijatuhi bom oleh tentara sekutu. Setelah
mendengar adanya kekalahan Jepang, dibentuklah BPUPKI (Badan Penyelidik
Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
atau Dokuritsu
Junbi Cosakai yang diketuai oleh Radjiman
Wedyodiningrat.
Nama BPUPKI diganti menjadi PPKI
(Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi Inkai untuk
lebih
menegaskan
keinginan
dan
tujuan
bangsa Indonesia untuk merdeka. Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan. Soekarno dan Hatta
tidak muncul, karena telah terjadi penculikan yang dikenal dengan peristiwa Rengasdengklok. Tujuannya adalah agar Ir. Soekarno dan
Drs. Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Sedangkan di Jakarta, golongan tua
(Mr. Ahmad Soebardjo)
melakukan perundingan dan
menyetujui untuk
memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia di Jakarta. Kemudian Ahmad
Soebardjo ke
Rengasdengklok untuk menjemput Ir. Soekarno dan Drs. Moh.
Hatta kembali ke Jakarta. Mr. Ahmad Soebardjo
berhasil meyakinkan para pemuda untuk tidak terburu-buru memproklamasikan kemerdekaan.
Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di jalan Pegangsaan
Timur 56 pada pukul 10:00 dengan
pembacaan
proklamasi oleh Soekarno dilaksanakan dan
disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah dijahit oleh Ibu Fatmawati, dikibarkan, disusul dengan sambutan
oleh Soewirjo wakil walikota
Jakarta
saat itu dan Moewardi pimpinan Barisan Pelopor. Setelah
bendera
berkibar, hadirin menyanyikan lagu
Indonesia
Raya.
4.
Menjelaskan
pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat.
Sumber daya alam
terbagi atas sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan
sumber
daya alam yang
tidak dapat diperbaharui.
Buah-buahan,
padi,
sayur-
sayuran, dan
hasil hutan
merupakan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui.
Bahan tambang, minyak
bumi, dan gas alam merupakan contoh sumber daya alam
yang tidak dapat
diperbaharui. Sumber daya alam juga dibagi menjadi dua yakni (1)
sumber daya
alam
hayati dan (2) sumber daya
alam
non hayati.
a.
Fungsi dan peran sumber daya alam hayati
Sumber daya alam
hayati
adalah
semua makhluk hidup yang ada
di bumi,
seperti: hewan, tumbuhan, dan mikroba. Sumber daya alam yang
berasal dari
tumbuhan disebut sumber daya alam nabati, sedangkan sumber daya alam dari
hewan disebut sumber daya alam hewani.
1) Fungsi dan Peran
Sumber Daya
Alam Nabati bagi Kehidupan
Sumber daya alam nabati di Indonesia berfungsi sebagai tanaman budidaya
pangan, sandang,
bahan baku kayu olahan, dan obat-obatan.
2) Fungsi dan Peran
Sumber Daya
Alam Hewani bagi Kehidupan
Sumber daya alam hewani sebagai sumber pangan untuk memenuhi
kebutuhan
manusia sebagai makanan sehari-hari, seperti: ikan, sapi,
kambing, ayam, dan lain sebagainya. Sumber
daya alam
hewani bisa
didapat dari berbagai bidang seperti: perikanan,
peternakan
b. Fungsi dan peran sumber daya alam non hayati
Selain sumber daya alam hayati, ada pula
sumber
daya alam non hayati yang
dapat ditemui di lingkungan
sekitar
kita. Contoh sumber daya alam non
hayati, yaitu: bahan tambang, tanah,
air, panas bumi,
dan udara.
5.
Menganalisis interaksi
manusia dengan lingkungannya.
Interaksi manusia antara
lain
adalah (1) Interaksi manusia dengan lingkungan alam,
(2) Interaksi manusia
dengan lingkungan sosial,
(3) Interaksi manusia
dengan lingkungan budaya, dan
(4) Interaksi manusia
dengan lingkungan ekonomi.
Interaksi manusia dengan lingkungan
alam. Pemanfaatan
lingkungan
bagi
kesejahteraan
manusia, seperti
pemanfaatan hutan, sungai, laut, gunung, tambang dan sebagainya. Pemanfaatan ini harus dijaga agar tetap seimbang dan berlangsung terus
menerus. Dengan demikian anak
cucu kita masih dapat menikmati dan memanfaatkan lingkungan.
Interaksi manusia dengan lingkungan sosial. Manusia adalah makhluk sosial,
dimana setiap orang tergantung dengan manusia lain. Ada
hubungan saling membutuhkan.
Contoh produsen membutuhkan pedagang. Pedagang membutuhkan pembeli
(konsumen). Demikian pula
dengan kebutuhan
sosial seperti bergotong-royong memperbaiki saluran air di lingkungan agar terhindar dari banjir, atau perbaikan jalan agar tidak terjadi kecelakaan, dan
contoh-contoh
lainnya.
6.
Menjelaskan kegiatan
ekonomi dalam meningkatkan kehidupan masyarakat.
Kegiatan dan jenis perekonomian yang dilakukan masyarakat antara
lain:
a.
Pertanian
b. Industri
c. Perdagangan
d.
Jasa
e.
Usaha yang Dikelola Sendiri dan Kelompok
7. Menjelaskan kerjasama negara-negara di Asia Tenggara.
Semua negara Asia
Tenggara
terhimpun ke dalam organisasi ASEAN. Timor Leste yang sebelumnya merupakan
bagian
dari Indonesia telah mengajukan
diri
menjadi
anggota ASEAN walaupun
oleh beberapa pihak, atas alasan
politis, negara ini dimasukkan ke
kawasan Pasifik.
Rangkuman
Kegiatan Pembelajaran 3 Kebhinekaan Masyarakat Indonesia dan
Dinamika Kehidupan Global
1.
Menjelaskan berbagai
bentuk kebhinnekaan
Kebhinekaan yang dimaksud di sini dapat
dimaknai sebagai keragaman,
kemajemukan. Keragaman berasal dari kata ragam, yang apabila kita
runut dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti: (a) tingkah, laku, ulah; (b) macam, jenis;
(c)
lagu, langgam;
(d) warna, corak;
(e) laras. Dengan demikian keragaman
diartikan
sebagai sesuatu yang bermacam-macam atau berjenis-jenis. Dalam konteks ini, keragaman
adalah suatu keadaan
masyarakat yang
berbeda-beda suku, agama, bahasa,
dan budaya.
Bentuk keragaman yang akan diuraikan pada bagian ini adalah keragaman suku bangsa
dan keragaman budaya.
a.
Keragaman Suku Bangsa
b. Keragaman budaya:
1)
Keragaman bahasa
2)
Keragaman sistem peralatan dan teknologi
3)
Keragaman adat
istiadat
4)
Keragaman kesenian daerah
2. Menjelaskan dinamika kehidupan global
Kehidupan global ini menyebabkan
perubahan-perubahan dalam
semua
aspek
kehidupan.
Perubahan
sosial budaya pada
aspek kehidupan akan menyebabkan perubahan pada aspek lainnya sehingga
dampaknya akan berantai.
a. Bentuk-bentuk perubahan sosial
budaya
1)
Perubahan Sosial Budaya Lambat
2)
Perubahan Sosial Budaya Cepat
3)
Perubahan Sosial Budaya Kecil
4)
Perubahan Sosial Budaya Besar
5)
Perubahan Sosial Direncanakan
6)
Perubahan Sosial yang Tidak Direncanakan
b. Faktor-faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya
1)
Perubahan penduduk
2)
Penemuan baru
3)
Konflik/pertentangan dalam masyarakat
4) Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi