Valentine’s Day konon berasal dari kisah hidup seorang Santo (orang suci dalam Katolik) yang rela menyerahkan nyawanya demi cinta orang lain. Nama orang suci itu Santo Valentinus.
Saat ini ada banyak cerita tentang Santo Valentinus. Sekurangnya ada tiga nama Valentine yang diyakini meninggal pada 14 Februari (The Catholic Encyclopedia Vol. XV, sub judul St.Valentine).
Tiga nama Santo yang menjadi martir tersebut yakni seorang pastur di Roma, seorang uskup Interamna (modern Terni), dan seorang martir di provinsi Romawi Afrika.
VERSI PERTAMA
Versi pertama menceritakan bahwa Santo Valentinus merupakan seorang Katolik yang dengan berani mengatakan di hadapan Kaisar Cladius II yang berkuasa di Roma bahwa Yesus adalah satu-satunya Tuhan dan menolak menyembah para dewa dan dewi orang Romawi. Kaisar Claudius II sangat marah dan memerintahkan agar Valentinus dimasukkan ke dalam penjara. Orang-orang yang bersimpati pada Santo Valentinus diam-diam menulis surat dukungan dan meletakkannya di depan jeruji penjara.
Versi pertama menceritakan bahwa Santo Valentinus merupakan seorang Katolik yang dengan berani mengatakan di hadapan Kaisar Cladius II yang berkuasa di Roma bahwa Yesus adalah satu-satunya Tuhan dan menolak menyembah para dewa dan dewi orang Romawi. Kaisar Claudius II sangat marah dan memerintahkan agar Valentinus dimasukkan ke dalam penjara. Orang-orang yang bersimpati pada Santo Valentinus diam-diam menulis surat dukungan dan meletakkannya di depan jeruji penjara.
VERSI KEDUA
Kisah kedua juga masih menceritakan tentang Kaisar Claudius II. Hanya saja kali ini soal ambisi dan keyakinan Sang Kaisar bahwa Kerajaan Romawi harus terus jaya dan sebab itu membutuhkan bala-tentara yang kuat, terampil, dan kokoh tak terkalahkan. Super tentara ini menurut Kaisar Claudius II hanya bisa dipenuhi oleh para pemuda yang masih suci, yang belum pernah menyentuh wanita. Maka Kaisar Claudius pun mengeluarkan larangan kepada semua pemuda di Roma untuk tidak menjalin hubungan dengan wanita.
Kisah kedua juga masih menceritakan tentang Kaisar Claudius II. Hanya saja kali ini soal ambisi dan keyakinan Sang Kaisar bahwa Kerajaan Romawi harus terus jaya dan sebab itu membutuhkan bala-tentara yang kuat, terampil, dan kokoh tak terkalahkan. Super tentara ini menurut Kaisar Claudius II hanya bisa dipenuhi oleh para pemuda yang masih suci, yang belum pernah menyentuh wanita. Maka Kaisar Claudius pun mengeluarkan larangan kepada semua pemuda di Roma untuk tidak menjalin hubungan dengan wanita.
Keputusan Sang Kaisar di mana setiap titahnya merupakan hukum yang sama sekali tidak boleh ditawar-tawar menggegerkan rakyatnya. Banyak yang sesungguhnya menolak hal ini, namun mereka tidak berani untuk menentangnya secara terang-terangan. Karena setiap yang melanggar titah Sang Paduka taruhannya teramat mahal: nyawa.
Namun di luar kelaziman pada zaman itu, dua tokoh Gereja—Santo Valentinus dan Santo Marius—diam-diam menentang keputusan Kaisar Claudius dan menyebutnya sebagai hal yang menyalahi kecenderungan alamiah manusia.
Secara diam-diam, kedua tokoh Gereja ini tetap menikahkan pasangan muda yang ingin menikah dan menjadi konselor atau penasihat bagi kaum muda yang mengalami kendala dalam berhubungan dengan pasangannya.
Suatu waktu Kaisar Claudius mendengar berita tersebut dan langsung memerintahkan penangkapan atas keduanya. Santo Valentinus dan Santo Marius pun dijebloskan ke dalam penjara. Vonis mati pun dengan cepat dijatuhkan.
Cerita ini menjadi salah satu mitos yang paling dikenang hingga pada 14 Februari 496 M, Paus Gelasius meresmikan hari itu sebagai hari untuk memperingati Santo Valentinus (The World Book Encyclopedia 1998).
No comments:
Post a Comment