June 25, 2024

Jurnal Refleksi Modul 2.1 Pembelajaran Bediferensiasi - Ari Ermawan

 Oleh : Ari Ermawan

SDN Kembangan Utara 10

CGP Angkatan 10 DKI Jakarta

 

Saya, Ari Ermawan, akan menjelaskan Jurnal Dwi Mingguan ke-5 pada kesempatan ini. Jurnal ini merupakan lanjutan dari proses belajar saya dalam Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 10. Penulisan jurnal ini menggunakan model Refleksi 4F yang meliputi: Fact (peristiwa), Feeling (perasaan), Findings (pembelajaran), dan Future (penerapan). Hasil refleksi ini didapatkan selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak Modul 2.1

 

1.      Fact (Peristiwa)

Kegiatan pada modul 2.1 dimulai dengan mengerjakan Pretest untuk menguji pemahaman awal tentang modul ini. Pembelajaran mengikuti alur MERDEKA, yang mencakup: Mulai dari diri sendiri, Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi, dan Aksi nyata.

Tahap pertama, "Mulai dari diri sendiri," mempersiapkan diri untuk menerima pengetahuan baru pada modul 2.1. Selanjutnya, peserta mengeksplorasi konsep-konsep dari modul yang telah dipelajari dan berdiskusi dengan rekan CGP dalam ruang kolaborasi untuk menemukan kesamaan persepsi serta memberikan masukan konstruktif dalam menyusun rencana pembelajaran berdiferensiasi.

Kemudian, peserta secara mandiri menyusun RPP berdiferensiasi dan mengunggahnya di LMS untuk mendapatkan umpan balik dari sesama CGP dan fasilitator. Tahap berikutnya melibatkan penguatan dari narasumber dalam elaborasi pemahaman dan membuat keterkaitan dengan materi sebelumnya yang sudah dipelajari. Proses ini diakhiri dengan aksi nyata, yaitu praktik pembelajaran berdiferensiasi di kelas sesuai dengan RPP yang telah dibuat.

  

  2.      Feeling (Perasaan)

Setelah mempelajari modul 2.1, saya merasa sangat senang dan semakin antusias untuk menerapkannya di lingkungan sekolah dan kelas. Pembelajaran berdiferensiasi membuat saya penasaran karena sebagai guru, saya harus memperlakukan siswa sesuai dengan karakteristik masing-masing. Sebelumnya, saya hanya fokus pada pencapaian materi kurikulum, mengejar ketuntasan materi. Akibatnya, saya mengabaikan bahwa ada banyak keragaman kebutuhan belajar murid dalam satu kelas. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai filosofi KHD tentang belajar, yang menyatakan bahwa belajar adalah menuntun murid mencapai tujuan. Guru tidak bisa memaksa setiap murid untuk melewati jalan yang sama dalam mencapai tujuan tersebut, melainkan harus dapat memfasilitasi murid dengan berbagai jalan alternatif sesuai dengan kebutuhan mereka.

3.      Findings (Pembelajaran)

Pembelajaran bermakna yang saya peroleh setelah mempelajari modul 2.1 adalah bahwa setiap murid memiliki keunikan tersendiri, mulai dari pengetahuan, cara belajar, gaya belajar, sikap, keinginan, dan lain sebagainya. Pembelajaran berdiferensiasi dirancang agar guru dapat melaksanakan pembelajaran yang mampu mengakomodir berbagai kebutuhan belajar murid. Guru harus peka dalam merespons semua kebutuhan belajar murid dengan memperhatikan kesiapan belajar murid, minat mereka terhadap materi pembelajaran, dan profil belajar mereka.

Dalam kegiatan pembelajaran, guru perlu menerapkan strategi diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk. Proses penilaian juga menggunakan penilaian berjenjang. Dengan demikian, semua murid diharapkan bisa mendapatkan kesempatan yang sama dalam mengikuti pembelajaran, sehingga tercipta lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi mereka.

 

 4.      Future (Penerapan)

Setelah mempelajari modul 2.1 tentang Pembelajaran Berdiferensiasi, saya akan berusaha menerapkannya di kelas. Agar pembelajaran berdiferensiasi dapat berjalan efektif, perlu dilakukan pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan kesiapan, minat, dan profil belajar mereka. Hal ini akan membantu guru menentukan perbedaan konten, proses, dan produk dalam kegiatan pembelajaran. Pemetaan tersebut dapat dilakukan melalui asesmen diagnostik non-kognitif. Data pemetaan bisa diperoleh dari data murid pada tahun atau semester sebelumnya, melalui angket, pengamatan, atau wawancara dengan sesama rekan guru dan wali murid.

 

No comments:

Komentar Terkini